Cumalah kisah tentang anak-anak orang kaya yang merungut tentang hidup.
Jijik. Dan menggelikan.
Memualkan.
Lalu, diajak sekali si miskin untuk sertai. Jadi, mata aku cuma memandang.
Manusia, dan manusia, dan manusia. Yang artificial.
Yang meminta maaf ketika kemabukkan.