Wednesday 11 January 2012

Bar Rabu

Duduk di dalam bar, betul-betul di sebelah Dee Jr. dan kami berdua memandang kepada deretan botol arak mahal yang ada tersusun di depan kami. Dee Jr. diam, bukan seperti malam-malam, atau hari-hari biasanya.


Sejak dari aku sampai, sehinggalah beberapa minit terakhir kami duduk bersama, dia diam. Cuma melepaskan beberapa patah perkataan, yang sebenarnya tak relevan untuk diludahkan.


Jadi, aku pun diam. Aku mengerawang jauh ke tempat yang aku sendiri tak pasti.


Lalu, aku membiarkan Dee Jr. dengan keliru jiwanya. Yang sedang kecewa, dan bergembira di dalam masa yang sama.


Dan, sayup-sayup kedengaran John Lennon, menemankan malam kami.


Malam yang sunyi, yang cuma terisi dengan puisi John.